Arsip untuk Agustus 2008

APC Sederhanakan Transformasi Data Center

Agustus 28, 2008

Jakarta, August 28 2008 – Yohanes Dwi Anggoro

Jakarta – APC, salah satu pemain utama dalam layanan critical power dan cooling services yang terintegrasi, menyederhanakan proses transformasi data center ke dalam tatanan jaringan Ethernet 10 Gigabit (Gb/s) melalui layanan Cable Infrastructure Assessment Service.

Layanan terbaru APC ini khusus didesain untuk Cisco dalam rangka mendukung peluncuran secara global Cisco Nexus 5000. Cisco Nexus 5000 adalah jajaran access switches Layer 2 yang diperuntukkan bagi data center dengan switching Ethernet 10 Gigabit yang memiliki high-density, low-latency, sekaligus data center terunifikasi yang menyatukan LAN, SAN dan HPC traffic.

Layanan Cable Infrastructure Assessment milik APC tersedia melalui layanan Cisco Advanced Data Center services yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan, peralatan dan keahlian yang diperlukan untuk bisa memenuhi keperluan spesifikasi 10 Gb/s Ethernet.

Teknologi Ethernet 10Gb/s menjadi semakin umum seiring dengan bertambahnya perusahaan yang melakukan pengembangan terhadap jaringan untuk mendukung aplikasi yang membutuhkan bandwidth besar seperti virtualisasi server dan konsolidasi I/O.

Layanan ini diklaim memberikan perlindungan terhadap investasi jaringan milik pelanggan dengan menghadirkan dukungan dan kehandalan jaringan yang lebih baik untuk teknologi di masa mendatang.

APC Chief Marketing Officer Aaron Davis dalam rilisnya mengatakan, seperti yang telah dibuktikan oleh APC lima tahun yang lalu dengan memperkenalkan kemampuan dari InfraStruXureR, membuat APC menjadi pelopor dalam menyederhanakan dan memudahkan proses adopsi teknologi terbaru dalam lingkup data center.

“Saat semakin banyak perusahaan yang berinvestasi dalam proyek jaringan berkemampuan tinggi, penyederhanaan infrastruktur fisik dari data center menjadi sangat penting,” ungkapnya.

Mesin Data Virtual Bisa Hemat Listrik Rp 400 Miliar

Agustus 28, 2008

Jakarta, August 28 2008 – Yohanes Dwi Anggoro kutipan dari detik.com



Jakarta – Teknologi virtualisasi data center, selain bisa mewujudkan lingkungan TI yang hijau, juga berpotensi menghemat konsumsi listrik industri di Indonesia hingga 400 miliar rupiah.

Demikian klaim Bambang Patrap Yakin, Presiden Direktur PT Datacraft Indonesia, dalam seminar edukasi pelanggan mengenai solusi Data Centre and Storage di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta.

Menurutnya, salah satu hal yang menjadi perhatian pengelola TI saat ini adalah bagaimana menghadirkan efisiensi energi untuk data center. Perusahaan biasanya menempatkan beberapa mesin server dan mesin penyimpanan data pada data center.

Pemanfaatan sejumlah mesin tersebut menimbulkan kebutuhan akan energi yang tinggi, SDM untuk pengendalian, ruang yang lebih luas dan berpotensi meningkatkan beban biaya operasional seperti biaya listrik, dan lebih jauh meningkatkan nilai kompetisi dan kelangsungan bisnis perusahaan.

Oleh sebab itu, lanjut Bambang, virtualisasi kini menjadi kebutuhan bagi pengembangan infrastruktur TI perusahaan, karena memungkinkan peningkatan efisiensi konsumsi daya dan utilitas server, yang pada akhirnya akan mengurangi penggunaan server dan mengakibatkan berkurangnya kebutuhan daya, pendingin, ruang, dan efisiensi biaya operasional.

“Penerapan teknologi virtualisasi data center memungkinkan penghematan konsumsi daya hingga 80%. Seandainya konsumsi daya keseluruhan data center mencapai 1,5% dari total konsumsi daya di Indonesia, maka penerapan virtualisasi berpotensi menghemat 400 miliar rupiah pada bisnis dan industri,” ujar Bambang seperti dikutip detikINET, Rabu (27/8/2008).

Solusi mesin penyimpan data virtual itu dipasarkan Datacraft dengan sebutan Data Centre dan Storage. Hasil dari pemasaran solusi tersebut ditargetkan bisa memberi kontribusi US$ 3,5 juta untuk tahun fiskal 2009 dari total bisnis Datacraft di Indonesia yang dipatok US$ 60 juta per tahun.

“Solusi ini akan memperkuat solusi sebelumnya yaitu iBOSS, Security dan Converged Communications dengan pasar yang kita bidik adalah industri media dan komunikasi, keuangan, dan manufacturing,” tandas Bambang.

Membuat homepage dalam sekejap

Agustus 27, 2008

Jakarta, August 27 2008 – Yohanes Dwi Anggoro

Siapa bilang membuat homepage itu susah? Yang bilang susah atau sulit, pasti-lah tukang desain web. Yang benar adalah: membuat homepage itu gampang. Bahkan, dalam waktu hanya lima menit saja, Anda pasti sudah bisa membuatnya. Begini cara cepat untuk membuatnya. Pertama, tak usah pusing memikirkan program apa yang harus digunakan untuk membuat homepage. Sebab, halaman web itu pada dasarnya tidak beda dengan teks atau naskah yang biasa kita ketik. Karenanya sunguh tepat kalau penemunya dulu menyebutnya sebagai HTML atau hipertext mark-up language. Arti sederhananya, teks yang di-hiper-kan. Kalau sempat mengalami era ketika masih harus mengetik dengan WordStar atau Chi-Write (atau juga Xy-Write), Anda takkan menemukan kesulitan untuk membuat halaman web atau html. Kode-kode yang dipakai, misalnya untuk menebalkan hurup atau untuk menandai paragraf, nyaris sama. Lalu, haruskah kita memamakai WordStar dan sejenisnya lagi? Tak perlu. Langkah tercepat adalah –kalau Anda memakai Windows (versi manapun)– membuka program Notepad atau teks editor simpel lainnya. Hanya dengan bermodalkan Notepad ini, Anda bisa membuat homepage sehebat dan sebagus apapun. Percaya-lah. Langkah berikutnya adalah menuliskan kode, atau lazim disebut html tag, yang memungkinkan naskah atau teks biasa terbaca oleh browser. Kode yang dibutuhkan untuk membuat homepage pada dasarnya hanya empat kode saja. Yakni: , , , . Hanya bermodalkan empat kode ini saja, homepage Anda sudah bisa dipamerkan di internet. Kalau perlu ada tambahan, paling-paling hanya dua kode berikut ini:

dan

. Kembali ke Notepad yang sudah Anda buka, tuliskan keempat kode tadi pada baris yang berbeda, secara berurutan, dari baris baris pertama hingga baris ke-empat. Berikutnya, masukkan naskah yang sudah anda buat (atau tulis saja langsung kalimat pendek) di antara baris ke-dua dan ke-tiga. Contohnya seperti yang berikut ini: Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bila sudah, simpan tulisan di Notepad tadi, dan beri nama filenya dengan akhiran html, misalnya: homepage.html. Berikutnya, buka file tersebut dengan menggunakan browser Anda. Yang akan muncul pada browser hanyalah naskah atau teks di atas tadi (Bikin homepage itu gampang……). Sedangkan kode-kodenya tidak muncul. Nah, itulah halaman web. Gampangkan? Selanjutnya, yang perlu Anda camkan kuat-kuat adalah keempat kode tersebut ‘harus ada’ di setiap halaman web yang anda buat, agar bisa terbaca dengan baik oleh browser Anda. Bagaimana dengan kode

dan

yang tadi juga disebut-sebut? Yang dua ini tak lain adalah kode untuk memisahkan paragraf yang anda tulis (p = paragraf). Bila misalnya naskah atau tulisan Anda terdiri dari beberapa paragraf, maka letakkan kedua kode tadi pada setiap paragraf. Caranya, letakkan kode

pada awal paragraf, sedangkan kode

ditempatkan di akhir paragraf. Contohnya:

Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang.

Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang. Bikin homepage itu gampang.

Silakan coba hal itu pada file html anda tadi dan buka lagi dengan menggunakan browser. Maka anda akan melihat naskah dengan paragraf-paragraf yang terpisah seperti halnya anda melihat paragraf pada naskah tutorial ini. Nah sekarang, bagaimana kalau Anda ingin menghubungkan atau me-link beberapa naskah yang Anda punya, atau membuat satu halaman menu dan beberapa halaman yang berisi naskah? Lagi-lagi jawabnya gampang. Gunakan saja kode hiperlink. Contohnya begini: Naskah1 Naskah2 Naskah3 Ganti nama file dan nama link dengan nama file yang anda buat, lalu lihat lagi dengan menggunakan browser. Hasilnya adalah seperti kalau Anda melihat link yang umumnya ada di berbagai homepage atau website. Selesai. Silakan kirim ke homepage anda di internet. Nggak ada lima menit ‘kan? Ekstra… Ekstra… Heading Kalau sudah mahir dengan belajar 5 menit tadi, tak ada salahnya kalau Anda menyisihkan sedikit lagi waktu untuk menyimak cara membuat heading untuk halaman web Anda. Heading adalah bagian dari halaman web yang fungsinya untuk membantu browser atau search engine dalam mengenali halaman web Anda. Karena sifatnya sekedar membantu, heading ini –meski perlu– tidak wajib ada. Heading umumnya berisi title atau judul halaman web (untuk dibaca browser), deskripsi (description), dan keyword (untuk dibaca search engine). Kode atau html tag untuk heading adalah dan . Heading ini ditempatkan di bagian atas halaman web yang Anda buat, setelah kode dan sebelum kode . Contohnya seperti yang berikut ini. Endonesia.Com — Cara Cepat Bikin Homepage Title akan muncul pada top bar browser. Sebagai contoh, Anda bisa melihat top bar browser Anda sekarang ini. Jika title tidak dibuat, yang akan muncul di top bar adalah nama file. Description dan keyword tidak muncul, tapi akan dideteksi oleh search engine. Ada tidaknya kedua hal ini akan menentukan posisi halaman website Anda pada sebuah search engine. Semakin baik Anda membuat keyword dan search engine, maka peluang website Anda muncul pada hasil search di sebuah search engine akan semakin besar. Karena membuat heading ini tidaklah sulit, amat disarankan Anda membuatnya pada setiap halaman web Anda. Dengan begitu, halaman web Anda jadi lebih sempurna

Portal Portable

Agustus 27, 2008

Jakarta, August 27 2008

Jakarta, Endonesia — Ingin menjadikan portal yang sudah Anda buat dengan eNdonesia 8.x sebagai mas kawin, atau sebagai hadiah spesial? Tak masalah. Sekarang siapapun bisa melakukannya. Soalnya, portal eNdonesia 8.x bisa Anda cemplungkan ke dalam webserver Apache berbasis CD-ROM. Dengan begitu, portal Anda menjadi portal yang benar-benar portable.

Dengan istilah ‘portal yang portable’ memang dimaksudkan sebagai portal yang bisa Anda bawa ‘secara fisik’ kemana-mana. Bukan sekedar portable dalam pengertian para tukang bikin software: bisa dipindahkan dari satu sistem operasi ke sistem operasi lain.

Ke-portable-an itu bisa dilakukan karena sekarang ini sudah banyak beredar webserver berbasis CD-ROM, alias kita menjalankan webserver dari CD-ROM. Dan webservernya pun bukan webserver sembarang, melainkan Apache. Atau lebih tepat dan komplitnya lagi: trio Apache-MySql-Php (trio AMP).

Dengan kata lain, kalau Anda misalnya sekarang sudah punya portal pakai eNdonesia 8.x, anda tinggal satukan saja data mysql dan script phpnya ke CD-ROM berisi webserver tadi, dan portal Anda pun akan berjalan seperti biasa.

Atau kalau Anda baru mau belajar bikin portal, Anda jadi tak usah pusing mendownload dan menginstal trio Apache-MySql-Php, karena paket webserver berbasis CD-ROm ini sudah pasti jalan begitu Anda ekstrak file zip (hasil download) ke PC atau ke CD-ROM.

Dan sebenarnya sih, bukan hanya untuk eNdonesia saja webserver itu ada. Melainkan untuk script apa saja yang memang berbasis si trio hebat tadi. Webserver berbasis CD-ROM itu memang dari sononya general purpose. Dirancang untuk orang yang ingin mempresentasikan karya online-nya secara sungguhan via CD-ROM. Bukan, misalnya, mendongeng soal portal tapi yang disajikan adalah presentasi PowerPoint berisi screen capture portalnya. Atau, seperti biasa, webserver ini bisa dipakai untuk membuat presentasi katalog dagang atau katalog produk.

So, apa nama webserver berbasis CD-ROM itu?

Namanya Server2Go, made in developer asal Jerman. Tapi ini bukan satu-satunya developer yang bisa membuat webserver CD-ROM. Sekarang sudah banyak pemain lainnya: Dynamic CD, DWebPro, Stunnix, dll.

Yang sekarang akan kita omongkan adalah Server2Go, versi 0.9.2. Soalnya, hanya ini yang 100 persen freeware. Si pembuatnya sendiri cenderung menyebutnya donationware. Silakan menyumbang kalau mau dan kalau suka pada software buatannya. Sedangkan yang lain ada yang shareware atau freeware-nya hanya untuk kepentingan personal saja.

Server2Go boleh dibilang hebat. Kita hanya perlu mendownload zip file-nya yang hanya 20 MB (bayangkan jika Anda harus dowload satu per satu trio Apache-MySql-Php atau bundel lainnya). Lantas ekstrak saja ke harddisk (tak usah ke CD-ROM dulu), lalu klik program utamanya: Server2go.exe. Filenya memang exe, karena ini memang untuk Windows. Windows XP terutama. Dicoba di Windows 98, belum jalan.

Selanjutnya, semuanya langsung jalan. Layaknya server-server lain, semacam Google Desktop Seach Engine, Server2Go beroperasi sebagai server dengan menggunakan port yang masih kosong atau nganggur. Dalam hal ini, dia pakai port 4001. Jadi, Server2Go bisa langsung diakses (sebenarnya sih, otomatis langsung mengakses) lewat alamat http://127.0.0 .1:4001.

Dengan menggunakan port kosong tadi, maka Server2Go tidak akan tabrakan dengan server lain yang sudah ada di PC Anda, termasuk trio AMP yang sudah Anda install sendiri (yang umumnya pakai port 80 atau 8080). Dan kalau toh kebetulan port tersebut sudah dipakai webserver lain, ya ubah saja di file konfigurasi yang tersedia, yang hanya berupa text file, seperti file config.php-nya eNdonesia 8.x.

Hidup-matinya server ini ternyata otomatis. Ketika Anda menghidupkannya dengan mengklik server2Go.exe, dia langsung bekerja dan beberapa detik kemudian memanggil browser (defaultnya Internet Explorer, tapi bisa diganti), dan memunculkan file index.php yang berisi Welcome Message dari si pembuatnya. Kalau browser Anda matikan atau tutup, maka server pun otomatis mati.

Uniknya, kalau browser yang otomatis terbuka tadi masih hidup, dan kemudian Anda buka browser lain untuk mengakses alamat http://127.0.0 .1:4001 tadi, maka webservernya tidak bisa diakses. Jadi, mengakses webservernya mesti pakai browser yang dibuka oleh Server2go.exe.

Selanjutnya, ya nikmati saja seperti biasa. Coba, misalnya, cemplungkan phpmyadmin ke direktori htdocs yang ada di webserver ini, maka phpmyadmin pun langsung jalan, dan anda bisa lihat database yang sudah ada. Mau bikin database baru, ya bikin saja seperti biasa kalau Anda menggunakan phpmyadmin.

Mau coba jalakan eNdonesia 8.x? Cemplungkan saja data mysql portal berbasis eNdonesia 8.x yagn sudah ada di PC Anda, dengan mengkopinya dari direktori data yang ada di folder MySql PC Anda, ke direktrori khusus yang disediakan Server2Go untuk menampung data mysql: dbdir. Lantas, kopi juga file php eNdonesia 8.x ke direktori htdocs. Beres. Portal Anda sudah bisa jalan.

Tapi, kadang-kadang ada bolotnya juga, terutama soal data MySql (kalau kopi file ke htdocs tak ada masalah). Ketika kita sudah kopikan data mysql kita ke Server2Go, ada kalanya dia tak mau langsung baca. Tapi ini bukan soal besar. Anda hanya perlu menghidupkan ulang Server2Go-nya.

eNdonesia 8.x jalan sepenuhnya pada Server2Go, kecuali modul polling. Jadi, kalau memang mau coba dan error modul polling-nya muncul, ya biarkan saja atau buang saja modul pollingnya (dari template footer.php yang ada di direktori themes yang dipakai).

Kalau mau install eNdonesia 8.x sedari awal pun tak masalah. Anda tinggal kopi file eNdonesia 8.x dan buat database baru dengan phpmyadmin seperti biasa. Lalu ikuti saja panduannya seperti biasa.

Kalau mau coba script php lainnya lagi, ya silakan. Datang saja ke Server2Go: http://server2 go.fantastic-bits.de

Sever2Go 0.9.2 dihadirkan dalam tiga versi. Yang saya coba hanya yang mengandung PHP, MySql, dan SQLite.

Untuk memindahkan ke CD-ROM, ya tinggal di kopi saja portal berbasis Server2Go anda ke CD-ROM. Dan untuk menyamankan Anda, Server2GO sudah menyediakan file-file yang diperlukan untuk membuat CD-ROM Anda bisa langsung autorun.

Untuk memindahkan ke CD-ROM, ya tinggal di kopi saja portal berbasis Server2Go anda ke CD-ROM. Dan untuk menyamankan Anda, Server2GO sudah menyediakan file-file yang diperlukan untuk membuat CD-ROM Anda bisa langsung autorun.

Silakan coba, dan jangan sungkan mendatangi mertua Anda dengan menyuguhkan portal sebagai mas kawin…

Link:

Server2Go — http://server2 go.fantastic-bits.de
DWebPro — http://www.dwe bpro.com
Dynamic-CD — http://www.phd cc.com/dynamic-cd/
Stunnix — http://www.stu nnix.com

Membuat portal dalam sekejap

Agustus 27, 2008

MEMBUAT PORTAL DALAM SEKEJAP

August 27, 2008 oleh Yohanes Dwi Anggoro

Sudah mahir membuat homepage? Sudah mengikuti panduan Membuat Homepage dalam 5 Menit? Kalau sudah, mari lanjutkan dengan membuat portal. Portal? Nggak salah ngajak? Sama sekali tidak. Kalau sudah bisa membuat homepage, siapapun bisa membuat portal seperti Yahoo! (atau minimal seperti Endonesia Dot Com). Dan, meski butuh waktu lebih dari 5 menit, membuat portal itu tak sulit. Satu jam bisa selesai. Asyiknya lagi, portal itu bisa dibangun dengan modal dengkul.

Sebelum melangkah lebih lanjut, ada pertanyaan mudah yang mesti dijawab lebih dulu. Pernahkah Anda menginstall software aplikasi atau games di PC? Jika sudah bisa dan biasa menginstall software di PC, maka Anda akan bisa dengan mudah membuat portal. Soalnya, untuk membuat portal, Anda mesti menginstall software portal. Bedanya, kalau software game diinstall di PC, software portal diinstall di homepage atau website Anda. Adapun proses installasinya sama mudahnya.

Bagaimana dengan sebutan modal dengkul tadi? Modal dengkul artinya Anda tak perlu keluar uang (banyak) untuk membuat portal. Software portal bisa diperoleh secara gratis. Kok bisa? Jika software di PC ada yang disebut freeware atau gratisan, maka software untuk internet ada yang disebut sebagai open source. Artinya, sederhananya, anda boleh menggunakannya tanpa membeli atau membayar lisensi. Kalau mau, Anda juga bisa dan boleh mendistribusikannya lebih lanjut.

Modal dengkul berarti pula, homepage atau website yang akan dipasangi software portal juga bisa diperoleh secara gratis. Kalau anda pernah membuat homepage di penyedia homepage gratisan (Geocities, Tripod, dan sebagainya), Anda tentu paham. Jadi kesimpulannya, yang Anda butuhkan hanya waktu dan uang untuk bayar pulsa telepon. Kalau Anda menggunakan fasilitas internet di kantor, tentu tak perlu keluar biaya sama sekali.

Apa Software Portal-nya?

Kalau Anda sedang membaca tulisan ini, maka Anda sedang melihat tampilan dari software portal yang kita bicarakan. Keseluruhan Endonesia.Com dibuat dan dioperasikan dengan menggunakan software portal yang kita omongkan. Jadi, apa nama software portalnya? eNdon esia 8.0. Bikinan Endonesia Dot Com? Enggak juga.

Pada dasarnya, bukan Endonesia Dot Com yang membuatnya. Endonesia Dot Com hanya mengemas ulang untuk sikon Indonesia (lebih tepatnya lagi, sikon Endonesia Dot Com dan sejumlah klien). Aslinya, software portal itu bernama phpWebSite, yang dibuat oleh Web Technology Group, Appalachian State University, AS. Dan sekedar info, phpWebSite juga bukan produk asli WTG, melainkan turunan dari software portal bernama PHPNuke. Turunan PHPNuke yang juga populer adalah < b>PostNuke.

Apa yang bisa diperbuat oleh eNdonesia 8.0? Jawabnya, silakan simak halaman web ini, dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan. Juga, simak menu-menu yang ada. Apa yang anda temukan? Ada nama-nama rubrik? Ada katalog atau direktori web? Ada forum diskusi? Ada polling? Ada macam-macam? Itulah sebagian dari apa yang bisa diperbuat Endonesia 8.0. Dengan software ini, atau dengan phpWebsite, PHPNuke, dan PostNuke, Anda bisa membangun portal yang memiliki aneka fungsi tadi (Kapan-kapan, Endonesia Dot Com akan menyajikan juga tulisan cara membuat portal memakai aneka software portal tadi. Tunggu saja).

Agar lebih jelas lagi, berikut ini daftar ”beberapa” fasilitas atau komponen atau modul (atau apalah sebutannya) yang dikandung Endonesia 8.0, beserta uraian singkatnya:

  • Online Publishing
    Fasilitas untuk membuat penerbitan atau media online. Anda bisa membuat rubrik dan sub-rubrik sebanyak-banyaknya, dan tinggal memasukkan tulisan, artikel, atau berita ke rubrik yang sesuai. Contohnya adalah halaman Rubrik.
    Cover Editor
    Fasilitas untuk membuat cover depan. Contohnya adalah blok atas di halaman depan, yang ada oto atau image-nya, yang tadi link-nya anda klik untuk membaca tulisan ini.
  • Page Editor
    Fasilitas pembuat halaman web atau tulisan ekstra, alias yang tidak otomatis atau tidak cocok untuk dibuat dibuat oleh fasilitas online publishing. Contohnya adalah halaman Redaksi.
  • Direktori WebFasilitas untuk membuat direktori web atau katalog website. Contohnya adalah halaman direktori web pada Rubrik Internet ini.
  • Forum Diskusi
    Fasilitas untuk menyelenggarakan forum diskusi. Contohnya, klik saja Forum Diskusi di menu.
  • Polling
    Fasilitas untuk membuat polling. Anda bisa membuat polling sebanyak-banyaknya, dan pengunjung boleh juga mengomentari hasil polling.
  • Form Mail
    Fasilitas untuk mengirim email ke pemilik atau pengelola website. Contohnya adalah halaman Kontak.
  • Registrasi dan Member Area
    Fasilitas ini memungkinkan para pengunjung website Anda bergabung menjadi anggota. Sebagai anggota mereka bisa ikut menyumbang tulisan atau berita, dan juga meramaikan forum diskusi.
  • Statitistik
    Menampilkan statistik kesibukan website Anda, dan darimana para pengunjung berasal.
  • Banner Rotator
    Fasilitas untuk merotasi banner iklan.
  • Menu Editor
    Fasilitas untuk menghidup-matikan atau me-muncul-tidak-kan semua modul tadi.
  • Theme
    Fasilitas personalisasi tampilan website. Para pengunjung bisa memilih sendiri dari sekian tampilan website yang ada di Member Area.

Itulah ”beberapa” modul atau fasilitas yang ada di eNdonesia 8.0. Kalau sampai berulangkali disebut kata ”beberapa”, itu bukan tanpa maksud. Maksudnya adalah jumlah fasilitas bisa ditambah atau dikurangi sesuka Anda. Mengapa? Karena eNdonesia 8.0 dan semua software portal yang disebut di atas, semuanya bersifat modular. Anda bisa menambah atau mengurangi modul yang dipakai. Misalnya, menambah modul iklan baris, modul galeri foto, dan sebagainya. Kalau mau, dan bisa, buat saja modul tambahan sendiri.

Di mana mendapatkan modul-nya? Kelak Endonesia Dot Com akan menghadirkan pula modul-modul selain yang sudah disebut di atas. Tapi kalau Anda mau cepat, silakan datang ke website yang jadi ”biang”-nya, phpWebSite. Di sana sudah ada puluhan, atau bahkan ratusan, modul tambahan yang tersedia dan tinggal dicangkokkan ke portal Anda. Dan semuanya, lagi-lagi, gratis. Eh… open source!

Pasang Portal Dimana?

Lupakan Geocities, lupakan Tripod, dan lupakan juga penyedia homepage gratisan biasa lainnya jika ingin menginstall software portal ini. Soalnya, mereka itu tak menyediakan sarana yang dibutuhkan. eNdonesia 8.0, dan juga software portal yang disebut di atas tadi, membutuhkan homepage atau website yang mendukung bahasa script PHP dan database MySQL.

Kalau anda sudah mengikuti panduan Membuat Homepage dalam 5 Menit, Anda takkan sulit memahami PHP. Contoh fisiknya adalah halaman web yang berekstensi .php seperti halaman ini. Sedangkan pada halaman web biasa, Anda mungkin menggunakan ekstensi .htm atau .html. Sedangkan MySQL merupakan software database open source yang luar biasa populer di internet. Fungsinya kira-kira mirip dengan Microsoft Acces dan sejenisnya.

Pusing dengan paragraf di atas? Tak usah dipedulikan. Tanpa tahu semua itu Anda pasti bisa membuat portal. Urusan ada-tidaknya PHP dan MySQL adalah urusan penyedia homepage atau website. Sebagai pemakai, Anda ya tinggal memakai. Sama halnya dengan kalau Anda membuat homepage di Geocities, Anda tak perlu tahu mereka pakai komputer dan software apa, yang penting Anda bisa buat homepage di sana.

Lalu, di mana ada homepage gratisan yang menyediakan PHP dan MySQL? Banyak. Salah satunya adalah Tripod. Kalau tadi sempat dibilang lupakan Tripod, yang harus Anda lupakan adalah Tripod.Com, dan terlebih lagi Tripod Indonesia atau Asia. Tapi, jangan lupakan Tripod yang satu ini: Tripod UK atau Inggris.

Tripod atau Lycos Inggris (ht tp//www.lycos.co.uk), dan juga Lycos Italia, menyediakan homepage gratis yang mendukung PHP dan MySQL. Kalau mau mendaftar, langsung saja ke (http//members.lycos.co.uk ). Dan kalau mau, silakan kunjungi juga instalasi eNdonesia 8.0 di sana (http://members.lyc os.co.uk/endonesia).

Bagaimana kalau tak ingin pakai homepage atau website gratisan? Ini lebih baik lagi. Hanya dengan beberapa dolar per bulan, atau bebera puluh ribu rubih per bulan, Anda bisa dengan mudah mendapatkan fasilitas hosting yang mensupport PHP dan MySQL. Bahkan sebenarnya, ke penyedia web hosting manapun Anda pergi, pasti tersedia paket hosting PHP dan MySQL. Yang harus Anda lakukan hanyalah membanding-bandingkan tarifnya.

Sudah Siap Membangun Portal?

Oke, sekarang, sudah siapkah Anda membangun portal milik sendiri? Belum juga? Siapapun pun Anda (pribadi, kelompok, organisasi, ataupun bisnis), kalau Anda ingin menghadirkan diri di internet, punya portal itu perlu. Ketimbang homepage biasa, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan d internet dengan memiliki sebuah portal.

Perkara apa yang bisa Anda perbuat dengan portal itu, silakan simak lagi daftar fasilitas diatas. Lantas, bayangkan apa yang bisa Anda lakukan dengan masing-masing fasilitas itu. Tak perlu membayangkan keseluruah fasilitas. Hanya dengan satu atau dua fasilitas pun sudah banyak yang bisa Anda perbuat. Terutama dengan fasilitas-fasilitas yang ada di barisan atas.

Sekali lagi, sudah siap? Jika ya, hanya 3 (tiga) langkah lanjutan yang perlu Anda lakukan:

  • Pertama, pergi ke Tripod atau Lycos UK (http//members.lycos.co.uk ) dan mendaftar jadi anggota untuk mendapatkan website gratisan. Atau, silakan pergi ke penyedia hosting yang makan biaya.
  • Kedua, download software eNdonesia 8.0 di alamat berikut (http://w ww.sourceforge.net/projects/en donesia/.
  • Ketiga, install software tersebut. Panduan instalasinya ada di dalam paket software yang Anda download. Atau bisa juga di baca di tulisan Panduan Instalasi eNdonesia 8.0 di rubrik ini.

Selamat mencoba, dan jangan sungkan bertanya kalau ada masalah. Silakan mampir ke Forum di sini dan utarakan masalah yang Anda jumpai. Endonesia Dot Com akan membantu mengatasinya, atau mungkin pengunjung lain yang mendatangi Forum juga akan membantu Anda.

Go Green Data Center

Agustus 26, 2008

Go Green Datacenter

August 26, 2008 – Yohanes Dwi Anggoro

Listrik byar pet.. krisis listrik berdampak pada industri dan masyarakat.. Nggak tahu deh penyebab pasokan listrik koq bisa tidak memadai. Ada yang bilang karena maintenance perangkat di PLN. Ada lagi yang bilang karena pasokan bahan bakar dihambat terhambat. Atau jangan2 karena mau pemilu.. tahu kaan kenapa. Pemerintah pun menghimbau penghematan listrik dimana-mana. Beberapa perusahaan juga mencanangkan program hemat energi ini. Apapun penyebabnya, program hemat energi memang layak dilakukan. Bukan untuk siapa siapa melainkan buat kita sendiri juga manfaatnya.

So.. terkait sama hemat energi ini ada bebebapa yang bisa dilakukan oleh IT infrastructure. Beberapa idea pernah ada di tulisan saya tahun lalu. Server consolidation juga bisa jadi salah satu solusinya. Tapi yang sangat signifikan adalah redesign datacenter cooling system. Sebuah paradigma baru mengenai power cooling datacenter.

Dean Nelson, Direktur Global Lab & Datacenter Design Services-nya Sun Microsystem, pernah menjadikan project datacenter yang hemat energi dengan cara datacenter cooling system baru ini untuk mengejar efisiensi utilisasi power.  Seperti apa designnya??.. apa saja product yang dipakai??..

Artikel Dean Nelson tentang efisiensi listrik yang dipakai datacenter yang mereka design bisa dibaca di sini. Parameter efisiensi power diukur dengan terminologi PUE (Power Utilization Effectiveness). Pakem ini digunakan oleh banyak praktisi IT Datacenter.

Sebelum membahas bagaimana cara Dean mendesign datacenter yang hemat energi, sedikit kita ulas dulu tentang PUE ini.

PUE adalah nilai total power yang dipakai untuk seluruh equipment di datacenter dibandingkan dengan power yang digunakan untuk perangkat IT-nya.

PUE = (Total power datacenter) / (Power perangkat IT)

kalau nilai PUE = 2 artinya jumlah power yang digunakan untuk (misal untuk setiap 2 watt) 1 watt listriknya dipakai untuk computing (server, switch, storage, tape library) dan 1 watt listrik untuk keperluan pendukung datacenter lainnya seperti UPS, PAC, lampu, dll. Semakin efisien penggunaan listriknya semakin kecil nilai PUE-nya.

Secara teori nilai PUE bisa dari 1 sampai tidak terhingga. Tapi berdasarkan risetnya Lawrence Berkley National Labs, dari 22 datacenter range PUE-nya antara 1.3 sampai 3. Datacenter kita kira2 berapa nilai efisiensinya yaa?

Okelah.. PUE itu kan standar yang mereka sepakati untuk mengukur efisiensi power di datacenter. Sekarang kita beralih ke yang lebih penting dari sekedar angka PUE yaitu apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi power di datacenter. Sekarang kita tengok aja metode2 yang dipakai sama Dean Nelson. Kita pelajari, difilter, dimodifikasi sesuai kondisi dan diimplementasi dong.

Kalau membaca-baca secara sekilas dan melihat demo datacenternya, mereka memperbaiki cooling system di datacenter dengan memodifikasi konsep cooling konvensional. Metode yang digunakan adalah membuat flow udara dingin tersebar di rack2 yang membutuhkan dan menghindari tercampurnya udara dingin dan udara panas.

Berikut beberapa metode cooling datacenter yang digunakanan untuk ruang datacenter
1. Metode yang lama adalah room oriented cooling system. Prinsipnya adalah mendinginkan seluruh ruangan datacenter menggunakan CRAC/PAC yang disebar di pinggir-pinggir ruangan datacenter.

cara ini masih konvensional dan kurang efektif karena udara panas & udara dingin bercampur serta flow udara dingin yang dibutuhkan oleh perangkat kurang tepat. beberapa area bisa sangat dingin, beberapa area lainnya temperaturnya tinggi. Coba lihat gambar di atas, daerah yang perangkat sedikit lebih dingin dan daerah yang lebih padat perangkatnya lebih panas. Akibatnya udara yang hangat bisa kembali masuk ke dalam server. Udara hangat akibat bertemunya udara panas dan dingin juga berdampak pada meningkatnya proses kondensasi sehingga humiditynya jadi lebih lembab.

Metode room oriented ini lebih rumit jika ada keperluan penambahan kapasitas di posisi tertentu, analisa redudancynya juga lebih kompleks. jika salah perhitungan, apabila salah satu CRAC/PAC mati perangkat IT di ruang datacenter bisa overheat.

Secara budget, metode ini juga sering oversizing karena system performance sulit diprediksi dan tidak efektifnya penggunaan udara dingin yang keluar dari CRAC/PAC ke perangkat IT.

2. Cara lain yang sedikit lebih advance adalah row oriented cooling system dengan membuat jalur udara panas dan jalur udara dingin (hot aisle & cold aisle). udara dingin disalurkan di cold aisle (bagian depan rack server), kemudian dihisap oleh server untuk menurunkan heat di dalam server dan udara panasnya dibuang ke belakang rack server kemudian udara panas naik ke atas lalu di hisap oleh CRAK/PAC di tepi2 ruang datacenter.

Perlu diingat bahwa berdasarkan best practice, posisi CRAC/PAC semestinya berada pada jalur hot aisle agar udara panas yang naik bisa dihisap oleh CRAC/PAC tanpa bercampur dengan udara dingin dulu. Dengan cara ini lebih efisien karena udara yang dihisap server untuk mendinginkan suhu processor etc di dalam ruang server adalah udara dingin yang tidak tercampur udara panas.

penggunaan CRAC/PAC di setiap baris ini bisa dibilang modular karena bisa menggunakan CRAC/PAC yang kapasitasnya lebih kecil dan cukup untuk mendinginkan 2 baris rack server saja.

3. Metode datacenter cooling yang lain adalah rack oriented cooling system. Metode ini yang digunakan oleh Dean Nelson karena tingkat efisiensinya paling tinggi. CRAC/PAC tidak lagi disebar di sisi-sisi ruang datacenter tapi sudah disebar di barisan rack servernya. Ilustrasi di bawah ini saya ambil dari salah satu slide presentasi APC di website Altruent system. Jadi di dalam barisan rack-rack server ini di sisipkan cooling system yang mendinginkan udara panas di belakang server dan menghembuskan ke sisi depan server.

Pada APC system row oriented cooling system ini di enhance lagi dengan menutup jalur udara panas (hot contaiment aisle) agar tidak bercampur dengan jalur udara dingin. Semua udara panas di dalam hot contaiment ini akan didinginkan oleh CRAC yang ada di samping rack server.

Meskipun pada ilustrasi di atas server yang di gambarkan adalah blade server, namun di lapangan Dean Nelson mendapati bahwa blade server adalah high density system yang menghasilkan heat sangat tinggi. oleh karena itu Dean melengkapi row oriented cooling ini dengan mengkombinasikan beberapa product.

selain APC InfraStruXure in row RC dengan hot contaimentnya Dean juga menggunakan Liebert XDV cooling system.

In row RC meningkatkan efisiensi cooling power dengan menggunakan power untuk kipas sesuai kebutuhan. alat ini memiliki sensor panas sehingga bisa mendeteksi heat dan dapat menganalisa berapa kecepatan kipas yang dibutuhkan. Hot aisle contaiment membantu menjaga agar udara panas tidak tercampur dengan udara dingin sehingga proses cooling bisa dilakukan tepat sasaran.

Untuk rack-rack yang high density, Dean menggunakan liebert XDV Vertical Top Cooling Module yang diletakkan di atas rack APC InfraStruXure. Liebert XDV ini yang bekerja bersama chiller system untuk medistribusikan udara dingin ke depan rack server dan menghisap udara panas dari belakang rack server untuk diteruskan ke chiller system.

Beberapa cara lain dilakukan untuk membuat power efisiensi. Diantaranya adalah sparycool, Rittal Liquid Cooling Package rack maupun IBM Rear Door Heat eXchanger (khusus untuk IBM Enterprise Racks). Tapi alat ini menggunakan air sebagai media penyalur panas. Penggunaan air sebagai media penyalur panas yang bekerja ala radiator ini memiliki resiko kebocoran maupun kondensasi. Jadi saya rasa tidak perlu dibahas lebih lanjut.

Kembali ke pokok bahasan tentang hemat energi. Jadi, untuk bisa melakukan penghematan energi yang signifikan salah satunya adalah dengan merubah paradigma cooling system ini. Hal ini telah dibuktikan oleh team datacenter design SUN yang dikepalai Dean Nelson. Perubahan paradigma metode cooling ini bukan hanya milik IT infrastructure, tapi juga milik pengelola power dan CRAC/PAC datacenter. Dengan bekerja bersama-sama hal ini pasti bisa kita wujudkan.

Data Center yang ideal

Agustus 26, 2008

Ruang Server (Data Center) yang ideal itu

framework: http://www.ptsdcs.com

Data center yang ideal itu. Dari kacamata audit IT, paling tidak harus ada kontrol terhadap:
1. Physical Security Control:
Misalnya Access control (pin / finger scan), Closed room, Log book
2. Environment Control:
Misalnya AC, Fire protection, Leakage protection, Raised Floor, Electrical fault protection

Namun pada prakteknya data center yang ada sering kali tidak dalam kondisi ideal. Hal ini dikarenakan banyak hal seperti:
1. Salah kaprah fungsi data center. Seharusnya data center terlindungi dengan baik, dari akses-akses yang tidak dikehendaki. Seharusnya data center dalam ruangan tertutup yang tidak semua orang tahu. Tapi masalahnya Banyak perusahaan memandang datacenter adalah sesuatu yang harus di expose, dipajang dan ditampilkan. Hal ini terjadi mengingat biaya investasi yang tinggi. Sehingga seringkali datacenter justru merupakan ruangan yang dikelilingi oleh kaca tembus pandang.

2. Strategi pengembangan yang kurang tepat. Banyak perusahaan tidak membuat raised floor karena pada awal perencanaan tidak menduga bahwa data center akan menjadi besar. Tidak dilengkapi dengan AC khusus karena mengira konsumsi panas tidak terlampau tinggi. Dan lain sebagainya seperti kondisi ruangan dalam perusahaan itu sendiri.

3. Egoisme antar department. Pengembangan datacenter merupakan wewenang dari departement IT datacenter misalnya, tapi ada departement lain seperti IT security, IT planning yang merasa memiliki wewenang dalam data center tersebut. Akibatnya disharmonisasi, konflik antar system hingga lepas tangan menjadi pemandangan sehari-hari yang mengakibatkan data center tidak ideal.

Lalu seharusnya bagaimana?
Bagi datacenter yang terlanjur kacau balau. Ada baiknya mencoba mengambil salah satu framework pengelolaan data center seperti diatas. Kemudian dicoba diimplementasikan. Implementasi harus terarah agar investasi tidak terbuang sia-sia.

Pernah dalam suatu kasus, sebuah perusahaan memasang pintu anti bom. Menurut analisanya -atau entah keahlian marketing pintu anti bom- ini adalah sebuah kebutuhan yang mendesak. Tapi setelah melihat kondisi aslinya dimana sebagian dindingnya dibuat dari kaca dan akses card tidak pernah dipergunakan, maka tembok anti bom ini menjadi sia-sia.

Detailnya bisa dilihat di
Data center security procedure.
Searchdatacenter.techtarget.com
csonline.com

ptsdcs.com
.